Background[]
Kenkyo adalah seorang anak tunggal dari pasangan keturunan Jepang. Kyo bersekolah di sekolah militer karena perintah dari Ayahnya. Ayahnya adalah seorang senior Intelijen di kepolisian Jepang yang banyak menyelesaikan kasus kejahatan internasional. Namun Kyo tidak ingin mengikuti jejak Ayahnya karena menurutnya pekerjaan tersebut sangat beresiko dan sering meninggalkan keluarga untuk bertugas.
Chapter I: The Beginning[]
Suatu hari, Ayahnya mendapatkan tugas untuk menyelidiki aktifitas dari sebuah kelompok mafia yang menjadi otak dari beberapa kejahatan dan terorisme di kota Los Santos bahkan internasional. Mendengar itu, tidak seperti biasanya, kali ini Kyo merasa ada kekhawatiran yang besar dengan tugas ayahnya tersebut. Kyo sempat untuk meminta ayahnya untuk menolak tugas tersebut, namun karena ayahnya adalah seorang yang bertanggung jawab atas tugas dan keamanan internasional, maka menolak permintaannya dan tetap menerima tugas tersebut.
Chapter II: Pain and Loneliness[]
Selama satu bulan di Los Santos, ayahnya setiap hari selalu memberi kabar kepadanya dan ibunya, namun beberapa hari mulai tidak ada kabar dari Ayahnya. Hingga akhirnya 3 bulan berlalu, datang kabar bahwa ayahnya telah terbunuh oleh kelompok mafia yang sedang diselidiki saat bertugas di Los Santos. Satu bulan setelah kematian ayahnya, ibunya menjadi sakit-sakitan hingga akhirnya menyusul Ayahnya. Kyo semakin terpukul kehilangan orang tuanya. Kyo merasa marah akan takdir yang menimpanya
chapter III: New Life[]
Satu bulan setelah ibunya pergi untuk selamanya, Kyo memutuskan untuk ke Los Santos untuk mencari mafia yang telah merenggut nyawa Ayahnya. Ternyata kehidupan di kota begitu keras, sulit mencari pekerjaan. Namun karena kerja kerasnya, akhirnya Kyo diterima di sebuah showroom kendaraan sebagai Marketing Executive. Dari pekerjaannya tersebut, akhirnya Kyo mendapatkan banyak relasi di kota tersebut. PDM menjadi titik awal kehidupan baru Kyo untuk menemukan pembunuh ayahnya.
Quotes[]
- "悪役は彼の心のヒーローです"
- “Betrayal must be paidback by blood”